- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Waspada Investasi Bodong!! Cermati Tips dan Trik untuk Mencegahnya

Edukasi – Keuntungan dalam jumlah besar seringkali menjadi tawaran yang menggiurkan dalam berinvestasi. Banyak orang yang lantas tergiur dan langsung menanamkan modalnya dalam jumlah besar tanpa pikir panjang.
Tak heran, sejumlah kegiatan investasi akhirnya berujung penipuan hingga harus diselesaikan di ranah hukum. Alih-alih mendapat untung, banyak investor yang akhirnya gigit jari menelan kerugian.
Hati-hati, sebagai pemilik modal, Anda juga harus cerdas memilih serta memiliki pengetahuan cukup mengenai investasi. Berikut empat rumus agar Anda tak terjerumus investasi bodong seperti dirangkum Liputan6.com:
1. Mengenal risiko investasi
Dosen S2 Universitas Bina Nusantara Jakarta Aidil Akbar menjelaskan, saat berinvestasi para penanam modal harus lebih dulu mengetahui risikonya. Sayangnya, kebanyakan orang lebih senang mempelajari keuntungan atau return dibandingkan risiko investasi.
2. Jangan menyimpan seluruh dana di satu tempat
Selain mengenali pola dan risiko investasi, Anda juga harus hati-hati menempatkan dana investasi. Intinya, jangan meletakkan seluruh modal Anda pada satu kerangjang investasi yang sama.
Artinya, jika ada tawaran investasi di emas, jangan semua dana simpanan dimasukkan ke emas tetapi ada juga yang disisakan dalam bentuk deposito atau reksa dana.
3. Harus aktif mengawasi
Sebagai investor, Anda juga dituntut untuk lebih cerewet. Anda harus turun tangan mengawasi bisnis dan melakukan pengecekan perputaran keuangan.
4. Perhatikan sektor tempat berinvestasi
Koperasi, lembaga keuangan atau perusahaan jangka panjang memiliki pola investasi yang berbeda. Setiap sektor juga dapat menghasilkan return berbeda yang menuntut para investor untuk mempelajari dulu jenis perusahaan yang akan ditanami modal. (Sis/Gdn)
Sumber: LIPUTAN6