- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Wall Street Pekan Ini: Giliran Sektor Manufaktur Ambil Kendali

Wall Street Pekan Ini: Giliran Sektor Manufaktur Ambil Kendali
Kekuatan fundamental ekonomi Amerika Serikat (AS) kembali diuji pekan ini. Setelah sektor tenaga kerja memperlihatkan kinerja cukup lumayan, kini giliran sektor manufaktur dan indikator daya beli konsumen yang dituntut mampu menunjukkan sinyal pemulihan lebih lanjut. Pelaku pasar keuangan membutuhkan motivasi baru untuk merangsek ke level lebih tinggi dalam lima hari ke depan.
Bursa saham mencetak salah satu performa mingguan terbaik pekan lalu setelah ketiga indeks utama menguat lebih dari 2%. Jika dihitung sejak awal tahun ini saja, baik Dow Jones S&P 500 maupun Nasdaq sudah naik antara 7% dan 10%.
Beberapa laporan manufaktur yang patut dicermati pekan ini termasuk di antaranya adalah producer price index, business inventories, empire manufacturing, industrial production, consumer price index dan capacity utilization. Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh CNN memperkirakan seluruh data tersebut muncul lebih baik dibandingkan catatan satu bulan sebelumnya sehingga akan berimbas bagus terhadap pasar ekuitas. Apalagi di awal bulan ini laporan versi Institute for Supply Management menyatakan bahwa aktivitas sektor manufaktur naik di atas perkiraan pada bulan Februari. Kalaupun masih ada kecemasan yang mengganjal pelaku ekonomi saat ini adalah trend penurunan aktivitas produksi pabrikan di negara China.
Investor harus mengetahui apakah optimisme pelaku pasar juga dimiliki oleh konsumen Amerika. Laporan retail sales dan sentimen versi Michigan University akan membuktikannya di hari Rabu dan Jumat. Angkanya nanti bisa memperlihatkan apakah kenaikan pajak gaji, penundaan refund pajak pendapatan dan lonjakan harga BBM berpengaruh terhadap daya beli warga. Perusahaan retal nasional terbesar, Wal-Mart (WMT), memperingatkan bahwa faktor-faktor itu sudah menggerus total pendapatan di bulan Januari dan Februari. CEO Bill Simons memandang konsumen akhir-akhir ini hanya menghabiskan uang sesuai kebutuhan karena gaji yang mereka terima juga semakin kecil. Gambaran keseluruhannya nanti terlihat jelas dalam laporan consumer confidence index, yang menjadi parameter cara pandang konsumen Amerika terhadap kinerja ekonomi setiap bulan. Catatan indeks konsumen bulan Januari lalu cukup bagus, sekaligus mengakhiri rilis angka negatif selama dua bulan sebelumnya. Kini investor berharap indeks kepercayaan konsumen masih mampu mempertahankan raihan positif itu.