- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Uang Saku yang Pantas Untuk Anak Anda

Perencanaan Keuangan – Bagi Anda yang memiliki anak-anak usia sekolah, masalah ini sering membuat kepala pusing. Berapa yang harus Anda berikan untuk uang saku anak-anak? Tentu saja Anda harus menyesuaikannya dengan anggaran belanja Anda, tetapi jika Anda tidak memberi cukup uang saku bagi anak Anda, dia mungkin akan kelaparan di sekolah. Anda tentu tidak tega hanya memberi bekal makanan dan membiarkan anak-anak Anda meneteskan air liur melihat teman-temannya jajan di sekolah. Beberapa hal berikut ini dapat memberi pertimbangan berapa banyak uang saku yang seharusnya Anda berikan kepada anak Anda.
1. Penghasilan Anda
Pertama-tama tentu Anda harus berpijak kepada kenyataan, berapa yang mampu Anda sisihkan untuk uang saku anak-anak? Bila Anda baru mempunyai satu anak usia sekolah mungkin Anda tidak begitu pusing, tetapi bagaimana jika ada tiga anak? Sebaliknya jika Anda seorang usahawan yang tidak pernah kekurangan uang, apakah bijaksana membiarkan anak Anda memakai uang sebanyak yang dia inginkan? Anda perlu mengajarkan kepadanya bagaimana mengatur anggaran belanja, karena suatu hari dia harus berdikari dan tidak menggantungkan hidupnya kepada Anda. Semua ini perlu dipertimbangkan dalam memberikan uang saku kepada anak-anak.
2. Usia anak
Uang saku untuk anak kelas 2 SD tentu saja berbeda dengan uang saku untuk anak kelas 2 SMA. Anak-anak di sekolah dasar mungkin hanya membutuhkan uang saku untuk membeli makanan kecil di sekolah, sedangkan untuk keperluan-keperluan lain seperti baju, sepatu dan sebagainya dia masih menggantungkan diri sepenuhnya kepada orang tuanya. Sebaliknya anak-anak remaja yang sudah mampu pergi sendiri ke toko bersama teman-temannya membutuhkan uang saku lebih banyak. Dengan uang saku mereka dapat belajar mengatur anggaran belanja, memilih prioritas barang apa yang lebih baik dibeli.
3. Tanggung jawab
Saya pernah mengadakan eksperimen dengan uang saku semasa anak-anak saya masih di sekolah dasar. Ketika itu anak lelaki saya masih berusia 10 dan anak perempuan saya 8 tahun. Keduanya saya beri uang yang sama jumlahnya dan saya pesan bahwa uang saku itu untuk seminggu. Anak lelaki saya menghabiskannya dalam waktu sehari, adiknya menyimpan uang itu sampai akhir pekan. Anak lelaki saya kurang bertanggung jawab, karena itu saya menghentikan eksperimen itu dan kembali memberi mereka uang saku setiap hari. Di kemudian hari, sesudah mereka dewasa dan mempunyai pekerjaan sendiri, yang terjadi adalah sebaliknya. Karena tuntutan keluarga, anak lelaki saya hidup secara hemat, sedangkan adiknya, yang belum berkeluarga, menghabiskan uang gajinya setiap bulan untuk hal-hal yang kurang penting.
4. Berapa sering
Seperti cerita saya di atas, Anda dapat memilih memberi uang saku setiap hari atau sekali seminggu atau sekali setiap dua minggu, tergantung berapa usia si anak dan bagaimana cara pemakaian uang saku itu. Bila uang itu untuk anak remaja Anda dan bukan untuk keperluan dasar, hanya untuk hiburan, seperti jajan, menonton bioskop, membeli CD musik, Anda dapat memberinya sebulan sekali. Anda perlu menekankan bahwa uang itu boleh dipakai sekehendak anak Anda tetapi tidak akan ada tambahan kalau sudah habis sebelum akhir bulan. Anda tidak perlu mengecam cara mereka memakai uang saku, karena uang itu adalah milik mereka. Dengan pengalaman dan kesadaran mereka akan belajar mengendalikan keinginan serta memakai uang mereka dengan lebih bijaksana.
Penulis: Irma Shalimar (Disadur dari www.keluarga.com)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Pakar Investasi Apps di Android Anda.