- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Nilai Asetnya ‘Hilang’, Pangeran Arab Berang terhadap Forbes

Nilai Asetnya ‘Hilang’, Pangeran Arab Berang terhadap Forbes
Forbes baru saja mengeluarkan daftar orang-orang terkaya sejagad seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun kali ini tidak semua orang suka dengan hasil pemeringkatan yang baru saja dirilis.
Adalah pangeran Saudi, Alwaleed bin Talal, yang mengecam validitas data dalam daftar orang-orang terkaya di dunia. Ia mengkritik keras Forbes karena jumlah kekayaannya hanya ditulis sejumlah $20 miliar atau posisi ke 26, tepat di antara David Thomson (Presiden Thomson Reuters) dan Carl Icahn (investor asal Amerika Serikat).
Alwaleed merupakan miliarder dan pemimpin perusahaan investasi kelas kakap, Kingdom Holding. Portofolio modalnya termasuk saham-saham Citigroup, NewsCorp dan Twitter. Maka tidak heran jika pundi-pundi uangnya terus bertambah berkat ekspansi bisnis dan diversifikasi solid. Mungkin alasan itu pula yang melatarbelakangi pengiriman nota protesnya kepada Forbes. Melalui press release yang dikeluarkan perusahaannya, Alwaleed menyebut investigasi Forbes dengan istilah ‘palsu dan tidak akurat’ karena merilis jumlah taksiran kekayaan yang tidak sesuai dengan nilai sebenarnya. Forbes dianggap lalai tidak memasukkan aset-aset saham Kingdom yang diperdagangkan di bursa Arab Saudi. Alwaleed menilai Forbes bersikap bias terhadap orang-orang Timur Tengah karena tidak memperhitungkan nilai simpanannya di saham bernama Tadawul.
“Kami sudah bekerjasama dengan Forbes sejak lama dan beberapa kali melihat adanya salah perhitungan oleh mereka,” ujar Shadi Sanbar, CFO Kingdom Holding dalam sebuah surat kepada CEO Steve Forbes. Pihak Kingdom memandang Forbes tidak juga mengubah cara perhitungannya meski sudah ditegur beberapa kali oleh Alwaleed.
Forbes sendiri bersikukuh pada hasil dan cara perhitungannya dengan mempertahankan valuasi kekayaan Alwaleed di $20 miliar. Sang pengeran Arab sendiri mengklaim kekayaannya bernilai $29,6 miliar atau layak menduduki posisi 10 besar di daftar. Menurut Forbes, walaupun pihaknya ikut memperhitungkan aset-aset yang bukan milik Kingdom seperti properti ($4,6 miliar), media ($1,1 miliar) dan investasi perusahaan ($3,5 miliar), total kekayaan Alwaleed tidak akan lebih dari $20 miliar. Pun jika termasuk barang-barang mewah lainnya yaitu pesawat, yacht maupun perhiasan mahal. Forbes sendiri akan tetap memasukkan nama Alwaleed dalam objek perhitungan selanjutnya meskipun yang bersangkutan sudah tidak ingin ikut serta lagi.