- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Market Review dan Analisa Teknikal Chart, 6 Oktober 2015

Market Review Hari Ini – Emas membukukan penguatannya setelah data Nonfarm Payrolls Amerika kurang mengesankan bagi Dollar AS. Penguatan emas ini jika tidak didukung dari segala aspek fundamental maka emas akan menjadi rawan koreksi. Apalagi masih seringnya pejabat The Fed berkomentar ke public. Emas melonjak 2,2% pada Jumat lalu, gain harian terbesar sejak 15 Januari, setelah laporan tenaga kerja bulanan AS menunjukkan ekonomi hanya menambah 142.000 pekerjaan pada bulan September, meleset dari estimasi 203.000. Sebuah hasil yang mengguncang kepercayaan pasar saham, dan menggerus harapan bahwa The Fed akan mulai menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun ini. Penundaan dalam normalisasi kebijakan moneter normalisasi dapat memupus penguatan Dollar AS, sehingga membuat komodotas berdenominasi mata uang AS menjadi lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Secara teknikal, Jika sentiment negative, kemungkinan test support $ 1130 dan berpotensi menguji support berikutnya $ 1124. Jika sentimen positif, kemungkinan emas melanjutkan penguatannya dan test resistance $ 1142 dan $ 1156.
Beberapa faktor fundamental yang mendukung harga minyak kembali rebound adalah efek dari serangan Rusia dan Amerika ke Suriah, melemahnya Dollar US seiring data Nonfarm Payrolls yang mengecewakan, Arab Saudi memberikan diskon khusus bagi pembeli minyak dengan tujuan untuk mendongkrak permintaan minyak dan pemerintah China akan kembali memberikan stimulus untuk merangsang pertumbuhan ekonomi China yang dapat mendongkrak permintaan akan energi. Namun faktor fundamental tersebut bersifat sesaat karena persediaan minyak global masih berlimpah dan beberapa Negara produsen minyak menurunkan harga jual sehingga terjadi perang tarif. Sementara itu Rusia, salah satu dari 3 produsen teratas minyak dunia, mengatakan siap untuk bertemu dengan OPECdan produsen non-OPEC guna membahas kondisi pasar. Sebuah pertemuan lain antara pejabat Rusia dan Arab Saudi juga dijadwalkan akan berlangsung akhir Oktober, menurut keterangan Menteri Energi Rusia Alexander Novak. Secara teknikal, jika sentiment negative, kemungkinan harga minyak bergerak diarea support $ 45.30 dan $ 44.50. Jika sentiment positif, kemungkinan minyak test resistance $ 47.00 dan $ 47.70.
Dollar AS melanjutkan pelemahan di hari Senin, anjlok terhadap Euro dan berbagai mata uang utama lainnya masih merespon kekecewaan terhadap data tenaga kerja AS yang merubah ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed menjadi lebih mundur yakni di awal tahun 2016. Sementara itu Sterling melemah terhadap Dollar AS dan Euro di hari Senin setelah survey bulanan aktivitas sektor jasa Inggris menurun tajam sehingga merusak harapan para pelaku pasar bahwa bank sentral Inggris dapat menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Indeks sektor jasa PMI yang selama ini menjadi sektor yang dominan pada output perekonomian Inggris dilaporkan hanya tumbuh 53.3, sekaligus merupakan terendah sejak Mei 2013, dibawah perkiraan analis dan lebih rendah dibanding sebelumnya mengindikasikan bahwa skenario kenaikan suku bunga masih terlalu premature pada fase ini. Sedangkan RBA akan mengumumkan rate nanti jam 10.30 wib, beberapa analis memprediksi bahwa RBA akan mempertahankan suku bunganya 2.0%.
Indeks Saham Hangseng dibuka dengan gap up dikisaran 21760. Sedangkan Shanghai Composite naik 0,5 %. Sementara itu Bursa Wall Street, Bursa saham AS ditutup melonjak lebih dari 1.5% pada hari Senin, memperpanjang kejutan pembalikan harian dari hari Jumat, seiring investor mencerna dampak dari data pekerjaan terhadap waktu kenaikan suku bunga sembari menunggu laporan earnings kuartalan. Indeks Dow Jones industrial Average ditutup naik sekitar 300 poin. Indeks S&P 500 berakhir sekitar 1,8% lebih tinggi dan membukukan kemenangan 5-hari beruntun untuk pertama kalinya pada tahun ini, ditopang kinerja solid sektor industri dan energi. Indeks Nasdaq berkinerja kurang maksimal dibandingkan dengan 2 indeks utama AS lainnya menyusul penurunan 0,8% ETF iShares Nasdaq Biotechnology (IBB). Secara teknikal, jika sentiment negative, kemungkinan Indeks Saham Hangseng akan test support 21800. Jika sentiment positif, kemungkinan Indeks Saham Hangseng akan melanjutkan kenaikan dan test resistance 22300 dan 22650.
Analisa Teknikal Chart
Pada Chart XAUUSD time frame 15 menit terlihat Formasi Triangle, Kemungkinan penurunan ke 1132.80
Klik gambar untuk memperbesar
Pada Chart AUDUSD time frame 30 menit, terlihat Formasi Triangle Kemungkinan penurunan ke 0.70600
Klik gambar untuk memperbesar