- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Market Review dan Analisa Teknikal Chart, 30 Desember 2015

Market Review Hari Ini – Pergerakan emas cenderung ranging sempit pada perdagangan kemarin, $ 1075 – $ 1067. Penguatan dollar membuat aset yang berdenominasi dengan dollar seperti emas menjadi lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan unit mata uang lainnya. Para pengamat logam mulia perkirakan pergerakan emas pada pekan ini hanya berjalan pendek mengingat volume yang sangat rendah menjelang Tahun Baru pada hari Jumat, ketika pasar akan ditutup. Sentimen bearish masih mendominasi pandangan pada emas sejak Federal Reserve menaikan suku bunga di pertengahan Desember, membuat logam mulia kehilangan daya tariknya terhadap investor yang mencari aset berimbal hasil tinggi. Diprediksi bahwa emas akan turun ke bawah level psikologisnya di $1,000 di beberapa titik di tahun 2016 sebelum pulih dalam menghadapi rencana The Fed untuk naikan suku bunga lebih lanjut. Secara teknikal, Jika sentiment negative, kemungkinan emas akan test support $ 1063 dan support berikutnya $ 1058. Jika sentimen positif, kemungkinan emas akan test resistance $ 1078 dan resistance berikutnya $ 1081.
Setelah merosot tajam pada perdagangan hari Senin kemarin, harga minyak mentah WTI bangkit pada perdagangan kemarin, meski demikian outlook masih bearish akibat berlebihnya stok minyak global. Musim dingin di Eropa dan AS serta potensi terjadinya badai salju, mendongkrak pergerakan harga minyak hingga menguat sekitar 2,5% pada hari ini, terkait dengan permintaan akan energi untuk pemanas ruangan. Namun perlambatan permintaan global dan pasokan yang berlimpah dari anggota OPEC masih membuat pasar energy bearish. Sementara itu API (American Petroleum Institute) melaporakan bahwa persediaan minyak mentah di Amerika mengalami kenaikan sebesar 2,9 juta barel dalam pekan lalu. Sedangkan data persediaan minyak AS versi EIA (Energy Information Administration) akan dirilis nanti malam jam 22.30 wib. Secara teknikal, jika sentiment negative, kemungkinan harga minyak bergerak diarea support $ 36.60 dan support berikutnya $ 35.60. Jika sentiment positif, kemungkinan minyak test resistance $ 38.30 dan resistance selanjutnya 39.00
Sterling melemah terhadap dollar akibat pertumbuhan yang melambat, serta referendum yang paling cepat diadakan pada bulan Juni, guna memutuskan keanggotaan Inggris di Uni Eropa terus membayangi outlook sterling. Dengan inflasi dekat 0%, jauh di bawah target sebesar 2%, Bank of England memutuskan mempertahankan suku bunga 0,5% di sepanjang tahun ini. Laporkan pekan lalu menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh 0,4% di kuartal ketiga, lebih rendah kuartal kedua sebesar 0,5%. Kontrak foward berdasarkan rata-rata indeks overnight sterling atau Sonia, menunjukkan investor memperkirakan BoE akan menaikkan suku bunga 25 basis poin sebelum Januari 2017.
Mata uang Yen Jepang menguat tipis terhadap Dollar di hari Selasa ditengah sentimen pengalihan resiko yang menopang mata uang safe haven Jepang, sementara Dollar Canada justru terpuruk ke titik rendah 11-tahun terhadap Dollar seiring trend pelemahan harga minyak menekan mata uang komoditas. Dollar, yang kehilangan momentum terhadap Yen pasca kenaikan suku bunga The Fed bulan ini, kini melemah ke kisaran 120.05 pada pekan lalu turut terpicu oleh pelemahan harga minyak yang mengurangi selera resiko para investor. Secara keseluruhan Dollar masih dalam jalur penguatan tahunan sebesar 0.5 persen terhadap Yen di tahun ini.
Indeks Saham Hangseng dibuka dengan gap up dilevel 22154. Bursa saham AS melonjak lebih dari 1% di tengah volume tipis perdagangan hari Selasa, seiring kinerja solid sektor teknologi di tengah stabilisasi harga minyak dan komoditas. Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 190 poin lebih tinggi, dengan kenaikan saham Boeing, Apple dan IBM menjadi kontributor utama. Nasdaq Composite berakhir 1,33% lebih tinggi seiring penguatan saham bioteknologi dan teknologi utama. S&P 500 menguat 1,06% dan kembali ke teritori positif untuk tahun 2015. Secara teknikal, jika sentiment negative, kemungkinan Indeks Saham Hangseng akan test support 21900. Jika sentiment positif, kemungkinan Indeks Saham Hangseng akan melanjutkan kenaikan dan test resistance 22300.
Analisa Teknikal Chart
Pada Chart GBPCHF time frame 15 menit terlihat Formasi Rising Wedge, Kemungkinan penurunan ke 1.46800
Klik gambar untuk memperbesar
Pada Chart USDCAD time frame H4, terlihat Formasi Triangle, Kemungkinan kenaikan ke 1.37000
Klik gambar untuk memperbesar
Pada Chart XAGUSD time frame 30 menit, terlihat Formasi Triangle, Kemungkinan kenaikan ke 14.200
Klik gambar untuk memperbesar