- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Market Review dan Analisa Teknikal Chart, 22 Desember 2015

Market Review Hari Ini – Emas kembali menguat setelah Dollar AS melemah oleh penguatan nilai tukar Euro pasca hasil pemilu yang meyakinkan sehingga mengurangi kecemasan atas stabilitas keuangan Spanyol dan ketidakpastian tentang seberapa cepat Federal Reserve akan memperketat suku bunga pada tahun depan yang telah membebani Dollar AS. Federal Reserve Chicago menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh pada laju di bawah rata-rata di bulan November sebelum bank sentral AS naikan suku bunga pada bulan lalu. Analis logam mulia dari RBC Capitals di New York mengatakan bahwa saat ini adalah reli short covering yang baik ditengah semakin dekatnya pekan liburan. Dia juga menambahkan bahwa double bottom pada (level terendah 3 Desember) yang di bawah $1.050 mungkin akan menjadi faktor teknikal. Hari ini pergerakan emas akan kembali diuji oleh data GDP Amerika yang akan dirilis nanti malam jam 20.30 wib. Secara teknikal, Jika sentiment negative, kemungkinan emas akan test support $ 1067 dan support berikutnya $ 1056. Jika sentimen positif, kemungkinan emas akan test resistance $ 1085 dan resistance berikutnya $ 1092.
Harga minyak kembali beranyun ke bawah hingga menyentuh level $ 35.35 pada perdagangan kemarin, di tengah tanda-tanda bahwa pasokan global yang melimpah akan kembali melampaui permintaan tahun depan. Iran tahun depan juga berencana untuk menaikkan ekspor minyak setelah sanksi internasioalnya dicabut. Sementara salah satu produsen besar, Rusia menghasilkan minyak 10 juta barel per hari dan merupakan level tertinggi sejak runtuhnya Uni Soviet. Bertambahnya jumlah rig yang beroperasi di AS juga membebani harga minyak. Dengan tingkat produksi minyak dunia yang berada di dekat rekor tertinggi, ditambah potensi kembalinya pasokan minyak dari Iran dan Libya ke pasar global, membuat harga minyak berpotensi mencatat persentase penurunan bulanan terbesar dalam 7-tahun. Secara teknikal, jika sentiment negative, kemungkinan harga minyak bergerak diarea support $ 35.00 dan support berikutnya $ 34.50. Jika sentiment positif, kemungkinan minyak test resistance $ 36.50 dan resistance selanjutnya 37.00
Dollar melemah terhadap berbagai mata uang utama di sesi volume perdagangan yang tipis hari Senin, seiring penguatan nilai tukar Euro paska hasil pemilu yang meyakinkan sehingga mengurangi kecemasan atas stabilitas keuangan Spanyol. Seiring dengan berlalu nya event kenaikan suku bunga The Fed, fokus para pelaku pasar bergeser pada kejatuhan harga komoditas dan imbasnya terhadap ekonomi global serta kebijakan bank sentral akibat kejatuhan minyak ke level terendah baru 11-tahun. Alhasil indeks Dollar AS merosot tajam dari titik tertinggi 2-pekan.
Aussie stabil terhadap dollar pada hari Senin dan berpotensi menguat jika harga bijih besi terus bergerak naik. Berdasarkan data dari Metal Bulletin, harga spot bijih besi naik 67 sen, atau 1,70% menjadi $40,10 per ton pada hari Jumat. Kenaikan tersebut menjadi yang ke-empat dalam lima sesi perdagangan terakhir. Sementara dollar terkoreksi setelah para ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan laju kenaikan suku bunga AS lebih rendah dari proyeksi bank sentral. Para pembuat kebijakan The Fed memproyeksikan suku bunga sebesar 1,25% sampai 1,50% di akhir 2016, namun hasil polling Reuters menunjukkan para ekonomi memperkirakan suku bunga di akhir 2016 sebesar 1,0% sampai 1,25%.
Indeks Saham Hangseng dibuka dengan gap down dilevel 21801. Bursa saham AS mengakhiri perdagangan lebih tinggi pada hari Senin seiring investor coba mengabaikan pelemahan di sektor energi. Dow Jones Industrial Average melesat lebih dari 100 poin setelah sempat tergelincir ke teritori negatif, dengan Goldman Sachs memimpin kenaikan. . S&P500 menguat 0,8%, Nasdaq Composite terapresiasi 0,9%. Secara teknikal, jika sentiment negative, kemungkinan Indeks Saham Hangseng akan test support 21500. Jika sentiment positif, kemungkinan Indeks Saham Hangseng akan melanjutkan kenaikan dan test resistance 21900.
Analisa Teknikal Chart
Pada Chart USDJPY time frame 30 Menit terlihat Formasi Channel Down, Kemungkinan kenaikan ke 121.500
Klik gambar untuk memperbesar
Pada Chart AUDJPY time frame 30 menit, terlihat Formasi Channel Down, Kemungkinan kenaikan ke 87.450
Klik gambar untuk memperbesar
Pada Chart USDCAD time frame 30 menit, terlihat Formasi Rising Wedge , Kemungkinan penurunan ke 1.39300
Klik gambar untuk memperbesar