- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Lebih Baik Membeli Atau Tetap Menyewa Rumah ya??

Perencanaan Keuangan – Rumah bukanlah investasi yang besar. Kita membeli rumah bukan untuk menjadi kaya. Jika Anda tidak suka mengurus halaman seperti saya, setiap akhir pekan Anda menyumpahi rumah Anda. Namun dalam jangka panjang membeli rumah memberi lebih banyak manfaat daripada menyewa, bukan sekedar dalam segi keuangan.
1. Stabilitas
Ada pemilik rumah yang suka berpindah-pindah, tetapi statistik menunjukkan bahwa orang yang menyewa rumah mempunyai kemungkinan empat kali lipat berpindah rumah daripada orang yang memiliki rumah.
Tinggal di satu tempat yang sama membantu menciptakan stabilitas bagi keluarga Anda. Memungkinkan Anda menanamkan akar di lingkungan, membina hubungan dengan sekolah, tim olahraga, rumah ibadah, bahkan pedagang di sekitar rumah Anda. Hubungan ini dapat terbukti sangat berharga di tengah krisis–semacam jaminan asuransi di antara resiko yang tidak terlihat dan terduga sebelumnya.
2. Biaya bulanan
Dengan berjalannya waktu, uang sewa cenderung makin naik mengikuti inflasi. Ongkos sewa biasanya menyita seperempat penghasilan Anda selama Anda menyewa. Jika Anda memiliki rumah, harganya akan naik mengikuti inflasi–tidak terlalu banyak tetapi cukup menguntungkan. Sementara itu pembayaran cicilannya tetap sama.
Jika kita bandingkan dua keluarga, Penyewa Rumah dan Pemilik Rumah, sesudah sepuluh tahun keuangan mereka akan sangat berbeda. Misalkan Penyewa Rumah mulanya membayar Rp12.000.000 setahun, sesudah 10 tahun harga sewa karena inflasi kira-kira naik 3% atau sekitar Rp15.600.000.
Sebaliknya Pemilik Rumah mulai membayar cicilan rumahnya Rp1.000.000 sebulan dengan bunga 4% misalnya. Dengan uang muka 5 persen dia membeli rumah seharga Rp220.000.000. Sepuluh tahun kemudian rumah itu meningkat harganya menjadi Rp296.000.000 dan sisa cicilan mereka tinggal Rp165.000.000 berarti uang muka mereka yang semula Rp10.000.000 menjadi Rp131.000.000.
Pemilik Rumah tidak menjadi kaya namun mereka memiliki saham besar dalam bentuk rumah mereka. Penyewa Rumah bukan saja tidak memiliki saham dalam bentuk rumah, mereka juga harus membayar sewa lebih mahal daripada cicilan Pemilik Rumah.
Tentu saja Pemilik Rumah harus membayar uang muka. Ini mungkin sulit. Membeli rumah bukan cara untuk menjadi kaya. Namun membeli rumah yang sesuai dengan penghasilan Anda dapat mendatangkan rasa aman dan stabilitas dalam jangka panjang. Rumah dapat menjadi tempat yang tenteram untuk membina keluarga; Anda tidak akan kecewa.
Diterjemahkan dan diadaptasi oleh Irma Shalimar dari artikel asli “Should we buy a home or keep renting?” karya Devin Thorpe/keluarga.com