- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Investasi Saham dan Obligasi Diprediksi Cemerlang di Sepanjang Tahun Ini

Investasi Saham dan Obligasi Diprediksi Cemerlang di Sepanjang Tahun Ini
Investasi saham dan obligasi diprediksi masih akan cemerlang di sepanjang tahun ini. Alasannya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang saat ini terus merangkak naik. Sementara untuk obligasi, per Desember 2012 saja, return rata-rata sudah di angka 6-7%.
“Kita sih melihat saham atau obligasi oke saat ini,” kata Direktur Utama PT BNP Paribas Vivian Secakusuma saat ditemui di kantornya, Gedung WTC, Jakarta, Senin (22/4/2013).
Untuk saham, Vivian mengatakan, meskipun pergerakan IHSG mengacu pada situasi ekonomi global, namun secara fundamental ekonomi Indonesia masih kuat.
“Untuk saham, kita ngeliat akhir tahun lalu fundamental bagus, foreign inflow semuanya masih bagus walaupun market Indonesia tergantung global sentimen. Adanya volatilitas itu biasa,” ujarnya.
Sementara untuk obligasi, pada Desember 2013 lalu, secara rata-rata returnya sudah di angka 6-7% dan diperkirakan masih akan terus naik hingga akhir tahun dengan melihat asumsi-asumsi yang terkait.
“Itu naik sudah sampai 6-7%. Mungkin sekarang lagi koreksi karena nunggu berita kenaikan BBM melihat seperti apa. Kalau market melihat BBM lancar bisa jadi katalis yang baik juga dengan asums-asumsi yang kita punya sekarang,” katanya.
“Kalau pun ??? naik, biasanya inflasi naik, interest rate naik harga obligasi turun. Ini turun sebentar karena untuk memperbaiki current account defisit, efek cuma sebentar nanti langsung naik lagi,” jelasnya. (Maikel Jefriando, Detikfinance)