- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Harga Minyak Duni Turun Tajam

Berita Minyak – Harga minyak dunia turun tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB), dengan minyak mentah New York meluncur di bawah 49 dolar AS, karena pembengkakan persediaan AS menambah membanjirnya pasokan global.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, anjlok 1,18 dolar AS menjadi ditutup pada 48,84 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Maret turun 1,77 dolar AS menjadi 54,66 dolar AS per barel di perdagangan London.
“Data persediaan terbaru telah mengingatkan investor bahwa kelebihan pasokan di sini untuk tinggal sementara waktu,” kata analis Fawad Razaqzada di situs perdagangan Forex.com.
Departemen Energi AS (DoE) melaporkan bahwa stok minyak mentah komersial naik 4,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 6 Februari.
Stok berada “pada tingkat tertinggi untuk kali tahun ini setidaknya dalam 80 tahun terakhir,” lembaga itu menambahkan.
James Williams dari WTRG Economics mengatakan laporan itu juga menunjukkan kenaikan sebesar 1,5 juta barel di pusat perdagangan Cushing, Oklahoma, yang dipantau secara cermat.
“Intinya adalah, dalam jangka pendek pasar kelebihan pasokan minyak,” Williams mengatakan. “Dalam jangka panjang, itu akan berubah.”
Persediaan meningkat mengindikasikan melemahnya permintaan di ekonomi terbesar dunia dan negara konsumen utama minyak itu, dan karena itu cenderung menekan tingkat harga.
Harga minyak telah berada di bawah tekanan selama berbulan-bulan, terjun sekitar 60 persen ke hanya lebih dari 40 dolar AS per barel antara Juni hingga akhir Januari.
Harga minyak telah pulih dalam beberapa pekan terakhir karena jumlah rig pengeboran telah jatuh dan perusahaan minyak telah memangkas beberapa investasi mereka.
Sumber: ANTARANEWS