- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Harga Emas Berjangka Naik Jelang Rilis Data Ekonomi

Berita – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin (Selasa pagi WIB), menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni melonjak 12,3 dolar AS, atau 1,05 persen, menjadi menetap di 1.186,80 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Para investor memindahkan posisi mereka dan memberikan momentum kenaikan terhadap depan logam mulia menjelang rilis beberapa data ekonomi AS, termasuk data penggajian non pertanian untuk April.
Laporan perdagangan internasional dan laporan ketenagakerjaan ADP masing-masing akan dirilis Selasa dan Rabu. Data klaim pengangguran akan dirilis pada Kamis dan laporan situasi ketenagakerjaan yang lebih besar akan diumumkan pada Jumat.
Laporan-laporan tersebut kemungkinan akan diawasi dengan ketat karena investor sedang mencari petunjuk untuk melihat arah ekonomi AS yang memberikan potensi kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS, Federal Reserve. The Fed bisa menaikkan suku bunga pada awal Juni, menurut analis.
Pada Maret, pesanan baru untuk barang-barang manufaktur meningkat 9,6 miliar dolar AS, atau 2,1 persen bulan ke bulan, menjadi 476,5 miliar dolar AS, Departemen Perdagangan AS mengatakan dalam sebuah laporan Senin. Para analis mencatat kenaikan ini kurang daripada yang diperkirakan, yang berkisar dari 1,4 persen hingga 3,6 persen.
Perak untuk pengiriman Juli turun 30,6 sen, atau 1,90 persen, menjadi ditutup pada 16,441 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 21,2 dolar AS, atau 1,88 persen, menjadi ditutup pada 1.150,90 dolar AS per ounce.