- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Gambaran Umum Volatilitas Emas

Investasi Emas – Harga emas, sebagaimana setiap aset yang diperdagangkan, mengikuti naik turunnya pasar. Jenis logam mulia ini dapat berfluktuasi secara fundamental. Volatilitas emas harus menjadi perhatian untuk semua investor jangka pendek dan panjang. Nilai emas dibentuk oleh permintaan dan penawaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah produksi emas oleh tambang emas, bank sentral, industri ( perhiasan, elektronik, dll ) dan investor. Jika Anda berpikir bahwa adalah mungkin untuk benar-benar menghitung dan memprediksi harga emas, maka ide Anda tersebut sudah tentu salah. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga, namun tak bisa diprediksi. Seperti penemuan deposit emas baru, ataupun bencana alam yang menghancurkan tambang emas.
Faktor-faktor lain yang mengakibatkan volatilitas emas dan membuat harga emas tak terduga:
1. Interaksi sistem keuangan internasional
2. Inflasi dan suku bunga
3. Alternatif investasi
4. Investor spekulan
Jika dihitung secara rata-rata ( terutama sejak awal tahun 2000 ), harga emas telah meningkat. Hal ini akibat meningkatnya permintaan di pasar yang berkembang. Bank-bank sentral pun diduga meningkatkan cadangan emas mereka dan krisis keuangan menawarkan emas sebagai investasi yang lebih menarik ( yang tidak diperkirakan oleh sebagian besar orang ).
Tren tahun ke sepuluh kenaikan harga emas meminta kehati-hatian Anda.
Pertama, emas sekarang berada di level harga tertinggi. Dengan demikian, investor yang membeli emas di waktu sekarang ini melakukannya pada saat harga tinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bijaksanakah tindakan ini?
Kedua, sejarah mengingatkan kita bahwa harga emas dapat jatuh, dan terus turun untuk jangka waktu yang lama. Jika seseorang telah membeli emas pada tahun 1984, investor tersebut harus menunggu selama tiga puluh tahun sampai harga emas telah mencapai tingkat yang sama, sehingga menjual tidak akan mengakibatkan kerugian ( tidak mempertimbangkan inflasi dan biaya lain).
Ketiga, minyak dalam banyak hal yang serupa dengan emas:
Baik emas dan minyak adalah komoditas populer di kalangan pedagang , keduanya adalah sumber daya terbatas , dan membutuhkan biaya ekstraksi yang mahal. Sejarah baru-baru ini memperingatkan bahwa harga minyak harus menjadi catatan risiko volatilitas komoditas ini serta semua aset termasuk volatilitas emas.
Minyak sangat kuat pada awal 1999 dengan nilai rendah 19 USD per barel.
Pernah terjadi pada bulan Juli 2008 minyak berada di harga 147 USD. Dalam satu tahun harga turun menjadi 34 USD. Hal ini merupakan penurunan yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana harga minyak merosot 77 % hanya dalam kurun waktu duabelas bulan. Tak disangkal bahwa hal inipun dapat terjadi sewaktu-waktu terhadap emas.
Bagaimana mengetahui ketika harga emas telah mencapai puncaknya?
- Volatilitas emas merupakan risiko pasar.
- Risiko pasar yang lain adalah risiko akan adanya likuiditas.
- Ini terjadi di pasar dalam perdagangan tipis, di mana penjual menemui kesulitan dalam mencari pembeli. Saham dari kontrak yang tidak aktif diperdagangkan dapat mengalami risiko ini.
- Saham kecil pertambangan juga bisa jadi mengalami masalah likuiditas.
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Pakar Investasi Apps di Android Anda.