- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
The Fed Jaga Bunga Rendah, Wall Street Melesat

Petunjuk bahwa Federal Reserve akan menjaga bunga acuan Amerika Serikat dekat dengan level nol mendorong investor berbodong-bondong kembali ke pasar. Beberapa indeks di AS ditutup dengan penguatan.
Standard & Poor’s 500 Index menguat 1,7% ke level 1.968,89 pada pukul 16.00 waktu setempat. Sedangkan Dow Jones Industrial Average menanjak 274,83 poin atau 1,6% ke 16.994,22 hari ini, kenaikan terbesar sejak 18 Desember lalu.
Tenaga bursa untuk rebound berasal dari rilis pertemuan Federal Open Market Committe yang digelar 16-17 September lalu. Dari hasil pertemuan itu, The Fed menilai, pertumbuhan AS mungkin tidak akan secepat yang diharapkan jika pertumbuhan ekonomi luar negeri lebih lemah dibanding yang diperkirakan.
The Fed juga akan menjaga bunga tetap rendah untuk beberapa waktu setelah program pembelian obligasi selesai. Juga, mengingatkan kemungkinan adanya kenaikan bunga curam pada tahun depan.
“The Fed memberi sinyal masih di jalur pengetatan. Hasil pertemuan itu menunjjukkan, mereka berfokus pada apa yang terjadi di luar negeri dan kondisi dollar yang dipengaruhi hal tersebut,” kata Paul Zemsky, Head of Multi-asset Strategies di Voya Investment Management LLC.
Beberapa pejabat The Fed melihat, lemahnya inflasi Eropa akan mendorong dollar terus terapresiasi. Ini akan mempersulit ekspor AS dan menjauh dari target The Fed. Kemarin, Bloomberg Dollar Spot Index, yang menyusuri kekuatan dollar AS terhadap 10 valuta utama, turun 0,5%.
Salah satu emiten yang mendorong kenaikan bursa adalah Alcoa Inc yang menutup perdagangan dengan kenaikan 2%. Produsen aluminium terbesar di AS ini mencatat kenaikan laba kuartal III 4,9% year on year. Alcoa berhasil meningkatkan harga jual logam ditopang permintaan aluminium yang tinggi dari industri penerbangan dan otomotif.
Sumber : KONTAN