- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Emas Turun Tertekan Kenaikan Tajam Pasar Ekuitas AS

Berita – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan kenaikan tajam pasar ekuitas AS karena para pedagang memperbarui selera terhadap risiko.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April kehilangan 16,6 dolar AS, atau 1,30 persen, menjadi menetap di 1.260,30 dolar AS per ounce, lapor Xinhua.
Emas turun tertekan kenaikan pasar ekuitas AS dan Eropa karena minat terhadap risiko para investor meningkat, setelah Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis mengatakan kepada investor di London bahwa ia akan menarik kembali permintaan bagi investor dan kreditor untuk menghapuskan banyak pinjaman “bailout” atau dana talangan Yunani.
Hal ini menyebabkan euro dan mata uang lainnya naik terhadap dolar, mengakibatkan Indeks Spot Dolar turun sebesar 0,98 persen menjadi 93,5780. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Namun dalam kasus ini para analis mengatakan bahwa emas ditempatkan di bawah tekanan oleh meningkatnya selera risiko para investor, yang membuat mereka menjauh dari emas dan dolar AS, dan beralih ke ekuitas sebagai gantinya.
Perak untuk pengiriman Maret naik tujuh sen, atau 0,41 persen, menjadi ditutup pada 17,321 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 6,6 dolar AS, atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada 1.235,20 dolar AS per ounce.
Sumber: ANTARANEWS