- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Emas Sedikit Menguat Berkat Melemahnya Dollar

Berita – Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange sedikit menguat pada Senin (Selasa pagi WIB), menjelang pertemuan Federal Reserve AS yang dijadwalkan akan dimulai pada Selasa.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik tipis 0,8 dolar AS atau 0,07 persen, menjadi menetap di 1.153,20 dolar AS per ounce.
Emas naik sedikit menjelang pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Selasa waktu setempat, yang mewakili kepentingan bank sentral AS.
Para analis mengatakan The Fed mungkin mempertimbangkan menaikkan suku bunga segera setelah Juni, yang akan mengindikasikan ekonomi AS lebih kuat, menempatkan tekanan pada emas, dan juga mengurangi permintaan emas karena tidak membayar suku bunga.
Penurunan dolar juga memberikan logam mulia beberapa momentum kenaikan karena Indeks Dolar turun 0,64 persen menjadi 99,53 pada pukul 06.14 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik, emas berjangka akan jatuh, karena emas diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Emas juga mendapat dorongan setelah sebuah laporan yang dirilis pada Senin oleh Federal Reserve AS menunjukkan bahwa produksi industri pada Februari meningkat sebesar 0,1 persen, lebih buruk dari yang diharapkan, setelah turun 0,3 persen pada Januari.
Perak untuk pengiriman Mei naik 12,3 sen atau 0,79 persen, menjadi ditutup pada 15,617 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 7,3 dolar AS atau 0,65 persen, menjadi ditutup pada 1.107,90 dolar AS per ounce, demikian Xinhua melaporkan.