- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Emas Ditutup Reli Hampir 2% di New York

Pada transaksi Kamis (9/10) kemarin, harga emas dunia ditutup dengan kenaikan 2% mendekati level tertingginya dalam dua pekan terakhir. Harga kontrak emas dunia misalnya, naik ke level US$ 1.225,30 per troy ounce atau naik 1,6%. Sebelumnya, harga kontrak emas menyentuh level tertingginya dalam dua pekan terakhir di level US$ 1.234 per troy ounce.
Kenaikan juga terlihat pada harga emas di pasar spot yang melaju ke level tertingginya sejak 23 September lalu di posisi US$ 1.233,20 per troy ounce pada Kamis pagi dan berakhir dengan kenaikan 0,3% di posisi US$ 1.225 per troy ounce.
Lompatan harga emas terjadi setelah hasil rekapan pertemuan the Federal Reserve dirilis yang menunjukkan bahwa the Fed akan menahan suku bunga acuannya untuk beberapa waktu ke depan di level nol.
“Dollar kemungkinan akan melemah sehingga menguntungkan posisi emas,” jelas Julius Baer, analis Carsten Menke.
Dia menambahkan, “Alasan utama kami masih melihat bearish pergerakan emas untuk jangka panjang adalah kami memprediksi tingkat permintaan emas akan terus menurun seiring pulihnya ekonomi AS. Itu artinya, the Fed akan menaikkan suku bunga AS.”
Sementara itu, posisi dollar AS mulai pulih dari level terendahnya dalam dua pekan terakhir versus sejumlah mata uang utama dunia. Penyebabnya, data pengajuan klaim pengangguran AS secara tidak terduga mengalami penurunan dalam.
Sedangkan kepimilikan SPDR Gold Trust turun sebesar 5,38 ton menjadi 762,09 ton. Ini merupakan level terendah sejak Desember 2008 silam.
Sumber : CNBC