- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Defisit Niaga China Membengkak di Maret

Defisit Niaga China Membengkak di Maret
Angka defisit perdagangan China kian membengkak hingga $884 juta di bulan Maret, sementara nilai import justru melonjak hingga 14.1% dari tahun sebelumnya, menurut General Administration of Customs di hari Rabu (10/4).
Defisit tersebut meleset dari perkiraan surplus $14.7 miliar dari survei Dow Jones Newswires survei dan jauh dari proyeksi surplus $15.2 miliar yang di himpun oleh Bloomberg News. Padahal neraca di bulan Februari mencatatkan surplus sebesar $15.2 miliar.
Sementara nilai import China yang sempat anjlok lebih dari 15% di bulan Februari, kali ini mampu melewati angka estimasi dari survei Reuters yang memperkirakan +5.2%. Dan angka import sepanjang bulan Maret tercatat sebesar +14.1%. Sedangkan tingkat eksport naik sebesar 10% dibandingkan Maret tahun 2012 lalu, tipis di bawah ekspektasi Reuters sebesar 10.5%, dan jauh di bawah periode sebelumnya di angka 21.8%.
Rilis data hari ini cukup kontras dengan rilis data ekonomi China yang di rilis kemarin (9/4) yang dianggap khalayak pasar cukup memuaskan. Indeks harga konsumen (CPI) naik 2,1% dari tahun sebelumnya, lebih ringan dari angka 2,4% yang diproyeksikan dalam survei Dow Jones Newswires.
Namun angka tersebut menandai perlambatan yang cukup besar dibanding Februari yang tercatat 3,2%, meskipun masih di atas tingkat inflasi Januari pada 2%. Sedangkan indeks harga produsen (PPI), merosot 1,9%, meleset di bawah perkiraan Dow Jones Newswires yang menaksir turun 2%.