- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Credit Suisse: Emas akan terhempas ke US$ 1.100

Credit Suisse: Emas akan terhempas ke US$ 1.100
Para investor emas wajib menyimak analisa yang dirilis oleh Credit Suisse Group AG terkait harga emas. Menurut Credit Suisse, harga emas yang sudah merosot 17% sejak Januari 2013, akan terus tergerus hingga penurunannya mencapai 20% dalam setahun. Alasannya, tingkat inflasi saat ini moderat dan adanya risiko perlambatan ekonomi yang memburuk.
Menurut Ric Deverell, head of commodities Credit Suisse, harga emas akan diperdagangkan pada level US$ 1.100 per troy ounce dalam setahun dan di bawah US$ 1.000 dalam lima tahun. Dia juga menambahkan, meski harganya sudah murah, namun kondisi itu tidak mendorong bank sentral untuk membeli emas.
“Harga emas akan terus anjlok. Kebutuhan untuk membeli emas untuk melindungi kekayaan akan semakin menurun. Bahkan, ada kemungkinan, inflasi dalam satu hingga tiga tahun ke depan bakal menghilang,” papar Deverell di London, kemarin (16/5).
Deverell melanjutkan, investor sudah kehilangan kepercayaan terhadap emas meskipun bank sentral terus mencetak uang dalam jumlah yang tidak sedikit. Pernyataan Deverell tersebut didukung oleh hasil riset Credit Suisse yang dirilis 3 Januari lalu. “Emas terjatuh ke dalam pasar bearish pada bulan lalu setelah mencetak kenaikan selama 12 tahun berturut-turut. Emas benar-benar akan terhempas,” kata Credit Suisse.
Dalam beberapa pekan ke depan, Ceredit Suisse memprediksi, harga emas akan terjatuh hingga ke posisi US$ 1.350. (Barratut Taqiyyah, Kontan)