- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Cara Benar Menyusun Laporan Arus Kas

Start-Up Bisnis – Arus kas adalah uang yang masuk dan keluar dari bisnis Anda dan itu dianggap sebagai sumber kehidupan dari bisnis Anda. Menurut sebuah studi dunia perbankan, 82% dari kegagalan bisnis akibat dari keterampilan manajemen arus kas yang buruk. Oleh karena itu, penyusunan laporan arus kas bulanan mungkin dapat membantu bisnis Anda untuk menghindari kehabisan uang. Perlu diingat bahwa keuntungan bisnis Anda tidak selalu sama dengan segala seluk beluk uang tunai.
Sebuah laporan arus kas dasar memiliki lima bagian:
1. Saldo Kas Awal: Bagian ini mencakup kas yang tersedia baik di bank dan di tangan pemegang urusan keuangan pada awal bulan. Jika Anda memiliki Rp.8.000.000,00 di rekening Anda dan Rp. 4.000.000,00 tunai, saldo kas awal Anda adalah Rp. 12.000.000,00
2. Cash In: Termasuk semua kegiatan yang mendatangkan uang tunai bagi bisnis Anda, seperti uang tunai dari penjualan dan piutang (pembayaran tunai untuk hutang lama). Jika Anda memperoleh Rp.10.000.000,00 dalam kas dari penjualan dan Rp. 4.000.000,00 dari orang-orang yang membayar hutang lama mereka, total “Cash In” adalah Rp. 14.000.000,00. Ini belum termasuk cash in dari pemalakan, perampasan dan pemerasan hehehe….itu mah cashflownya garong.
3. Cash Out: Daftar semua biaya yang membutuhkan keluarnya uang tunai dari bisnis Anda. Barang yang biasa tercantum dalam bagian ini meliputi kas yang digunakan untuk membayar gaji, sewa, persediaan, pinjaman, dan pajak. Jika Anda membayar Rp. 7.000.000,00 untuk sewa, Rp. 2.000.000,00 untuk persediaan, dan Rp. 10.000.000,00 untuk gaji, maka total “Cash Out” adalah sejumlah Rp. 19.000.000,00.
4. Perubahan Bersih: Ditentukan dengan mengurangi total “Cash Out” (bagian 3) dari total “Cash In” (bagian 2). Dalam contoh kita, perubahan bersih Anda adalah: Rp. 14.000.000,00 – Rp. 19.000.000,00 = – Rp. 5.000.000,00.
Perlu diingat bahwa arus kas positif memungkinkan bisnis Anda untuk terus tumbuh.
5. Saldo Kas Akhir: Dihitung dengan menambahkan “Perubahan Bersih” (bagian 4 ) dan “Saldo Kas Akhir” (bagian 1). “Akhir Saldo Kas” menjadi bagian “Awal Kas Saldo” untuk periode bulan berikutnya.
Tip: “Perubahan Bersih” Negatif berarti bahwa bisnis Anda telah menghabiskan lebih dari apa yang diperoleh. Jika hal ini terjadi, Anda harus mengurangi beberapa biaya untuk memastikan bahwa Anda tidak menguras ‘cadangan kas bisnis Anda. Jika perubahan bersih negatif ini terjadi berulang kali, waspadalah karena ini dapat menjadi tanda bahaya untuk bisnis Anda.