- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Bursa AS Jatuh Tergelincir Harga Minyak

Berita – Penurunan harga minyak mentah menyentuh US$ 50 per barel menyeret indeks acuan bursa Amerika Serikat Standard & Poor’s. Saham-saham sektor energi rontok pada perdagangan Senin (5/1).
Indeks S&P 500 merosot 1,8% menjadi 2.020,58, dan menjadi penurunan terbesar sejak Oktober tahun lalu. Dow Jones Industrial Average terkoreksi 331,34 poin atau 1,9% menjadi 17.501,65.
Lebih dari 7,1 miliar saham berpindah tangan dalam perdagangan kemarin, atau 2,9% lebih tinggi dibanding rata-rata harian dalam tiga bulan terakhir.
“Komoditas adalah indikator bagi kesehatan ekonomi. Kekhawatiran ekonomi global terasa sampai bursa S&P karena banyak yang merupakan perusahaan multinasional,” kata Bruce Bittles, Chief Investment Strategist di RW Baird & Co.
Sementara Jeff Sica, President dan CEO Circle Squared Alternative Investments menilai, penurunan harga minyak merupakan indikator pelambatan ekonomi global. “Investor sudah tidak lagi menilai, penurunan harga minyak ini baik untuk perekonomian,” kata dia pada Bloomberg.
Sepuluh grup di S&P tumbang. Sektor energi turun 4%, seiring penurunan harga minyak ke level terendah sejak tahun 2009.