- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Ayo, Siap-Siap Borong Obligasi Jangka Menengah Berkupon Tinggi Yang Bakal Diluncurkan

Alternatif investasi semakin ramai. Sejumlah surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) dengan kupon tinggi siap terbit Oktober ini. Setidaknya ada tiga emiten yang menerbitkan MTN, yakni PT Medco Energi Internasional Tbk, PT Equity Finance Indonesia dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia. Medco menerbitkan MTN IV senilai Rp 1 triliun. MTN dengan kode MEDC04XXMF dicatatkan 8 Oktober 2014. Surat utang bertenor empat tahun ini menawarkan kupon 11,2%.
Selanjutnya, Equity Finance Indonesia menerbitkan MTN II tahap II senilai Rp 60 miliar. Surat utang bertenor satu tahun ini dengan kupon 13%. Sedangkan Industri Telekomunikasi Indonesia menerbitkan MTN tahun 2014 seri C senilai Rp 80 miliar. Instrumen ini bertenor satu tahun dengan kupon sebesar 11,25%.
Analis Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, maraknya penerbitan MTN dipicu oleh tren suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) tinggi mengerek kenaikan yield obligasi pemerintah. Agar MTN menarik, penerbit obligasi harus menawarkan kupon tinggi.
“Beberapa perusahaan korporasi memilih menunda atau membatalkan penerbitan obligasi tahun ini,” kata Desmon. Tapi MTN tetap menarik karena proses penerbitannya cenderung private placement sehingga sudah memiliki investor yang siap menyerap. Penerbitan MTN juga lebih cepat ketimbang obligasi.
Ariawan, analis Sucorinvest Central Gani, mengatakan ramainya penerbitan MTN akan menguntungkan bagi investor karena banyaknya alternatif investasi. Investor juga akan diuntungkan karena kupon MTN yang lebih tinggi dibandingkan obligasi. “Namun, perdagangan MTN di pasar sekunder kurang likuid,” kata Ariawan.