- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
Arbitrase Merger Dan Strategi Lain Yang Pantas Anda Coba

Investasi Reksadana – Hedge funds mirip dengan perusahaan investasi lain dan mempunyai kaitan erat dengan reksa dana dalam kaitannya bahwa perusahaan-perusahaan investasi ini mengumpulkan kontribusi individu dalam portofolio ke dalam satu tempat. Perusahaan-perusahaan ini hampir tidak memiliki pembatasan apabila dibandingkan dengan dana lainnya.
Hedge Funds Mempunyai Tiga Style Dan Strategi Yang Berbeda
Dalam memperdagangkan hedge funds terdapat tiga gaya berbeda yaitu arbitrase, direksional dan event-driven. Strategi berbeda menjadi bagian dari tiap gaya.
1. Arbitrase (memainkan selisih harga): Mengambil keuntungan dari pertentangan harga dari sekuritas.
- Pasar ekuitas netral: membeli di salah satu saham dan menjual yang lain dengan cepat. Sebagai contoh, menjual dengan cepat suatu saham yang overvalued dan membeli saham yang undervalued.
- Penghasilan tetap: membeli obligasi yang mempunyai tingkat bunga yang tinggi dan menjual obligasi yang serupa dengan tingkat bunga yang rendah.
- Arbitrase yang dapat ditukar: melakukan arbitrase obligasi yang dapat ditukar dengan saham.
2. Directional trade (mengikuti arah pasar): Berdagang mengikuti arah naik dan turun yang terjadi di pasar.
- Panjang – Pendek Ekuitas: Menanam saham untuk jangka panjang atau pendek.
- Pengelolaan Futures: Investasi pada komoditas.
- Global Makro: Membeli atau menjual dalam jangka pendek berbagai asset di seluruh dunia berdasarkan pada prediksi manajer bahwa asset tersebut akan mampu memimpin dalam perdagangan.
3. Event-Driven (dikendalikan oleh adanya peristiwa): Mengambil keuntungan dari kekeliruan harga atau peristiwa pada suatu perusahaan
- Arbitrase Merger: menangkap perbedaan antara harga pasar dan harga akuisisi. Arbitrase merger mencoba menangkap selisih kecil antara harga beli akhir suatu saham dengan harga beli sebelum ditentukan sebagai harga akhir. Begitu merger diumumkan, harga saham akan segera melonjak. Namun begitu, harganya tidak seketika menyentuh harga beli akhir. Selama masih ada risiko bahwa tidak terjadi adanya merger, masih akan ada kemungkinan perdagangan berlangsung di bawah harga beli akhir. Investor arbitrase merger akan membeli saham segera setelah adanya pengumuman harga, dan tetap menahannya hingga mencapai harga beli akhir. Perbedaan antara harga beli akhir yang diterima oleh para pemain arbitrase dan harga yang dibayarkan menghasilkan profit untuk strategi ini. Nilai profit ini pada umumnya kecil namun diperoleh dalam waktu yang relatif singkat. Strategi ini menghasilkan potensi return yang bisa sangat menarik. Salah satu karakteristik penting dari strategi-strategi alternatif ketergantungan yang rendah dari keseluruhan arah harga saham, itulah mengapa arbitrase merger menjadi strategi dengan volatilitas rendah.
- Sekuritas Yang Tertekan: Membeli obligasi perusahaan yang bangkrut dan mengambil alih kepemilikan saat suatu firma telah terdesak oleh kebangkrutan.
- Situasi Khusus: Semua kondisi yang telah disebutkan di atas ditambah investasi pada saat terjadi peristiwa di perusahaan lain seperti saat adanya likuidasi.
Sebagai catatan bahwa tidak semua strategi akan berjalan dengan sempurna. Menambahkan strategi aternatif lain ke dalam portfolio Anda akan mengurangi risiko dan meningkatkan return.
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Pakar Investasi Apps di Android Anda.