- Tips Sukses Bisnis Rental Mobil
- Sekolah Forex Indonesia Tempat Belajar Forex Terbaik
- 4 Tips Dasar Untuk Mendapatkan Pinjaman Online Terbaik Untuk Bisnis UMKM Anda
- Apartemen untuk Investasi? Perhatikan 6 Hal Ini Dulu
- Saham Facebook Anjlok Rp 509 Triliun
- Trik Trading Bitcoin Dengan Efektif
- Perbedaan Emas Dan Bitcoin
- Apa Sih Beda Trading Forex vs Trading Bitcoin
- Apa Itu Sentimen Pasar Dalam Trading Forex?
- Akhir pekan, harga emas di posisi di Rp 641.000 per gram
5 Poin Mudah Menang Perdagangan CFD

1. Atur Stop Loss Anda Dengan Hati-Hati
Stop loss adalah alat yang tidak dengan mudah dipublikasikan oleh setiap provider CFD. Mereka akan sangat berhati-hati dengan alat ini dan alat-alat lain ketika mempersiapkan kebutuhan mereka dalam memulai bisnis perdagangan. Anda harus selalu menentukan stop loss Anda ketika Anda merencanakan perdagangan Anda dan harus menjadi bagian integral dari strategi dan manajemen risiko.
Namun stop loss harus ditempatkan dengan benar karena terlalu dekat dan Anda dapat membuat Anda didepak dari arena perdagangan dalam beberapa menit, terlalu jauh dan Anda akan menemukan diri bertanggung jawab atas kerugian yang lebih besar daripada yang Anda kehendaki.
Davey mengatakan bahwa menetapkan tingkat stop loss terlalu ketat merupakan kesalahan umum yang dibuat oleh trader baru, dan pasti akan mengarah pada kompensasi yang berlebihan dengan menetapkan stop loss terlalu besar. Davey mengatakan bahwa biasanya dia mendasarkan keluar nya grafik tingkat support stop loss yang lama hanya pada saat ada kesenjangan terbuka untuk pembalikan dan rally. Sebuah titik yang baik untuk menempatkan stop loss hanya di bawah harga pembukaan.
2. Hati – Hati Dengan Breakout Palsu
Bahkan mereka yang bersumpah dengan analisis teknis mengakui bahwa jenis analisis ini kadang-kadang memiliki keterbatasan. Dan Davey, yang membuat banyak keputusan trading berdasarkan segi teknis, menyoroti salah satu masalah terbesarnya yaitu pemenuhan diri. Hal ini tidak mengherankan lantaran banyaknya trader dan semuanya melihat grafik yang sama dan karena itu menunggu pola yang sama untuk dikonfirmasi. Dalam kasus ini, pola dapat menjadi pemenuhan diri dalam jangka pendek dan berubah menjadi apa yang dikenal sebagai breakout palsu atau yang dalam bahasa bulenya false breakout.
Untuk menghindari terjadinya kekeliruan, Davey mengatakan: “Ketika saya masuk pada breakout saya mencoba untuk memeriksa informasi harga secara mendalam pada platform saya terlebih dahulu untuk memastikan ada banyak aspek yang mendasari kekuatan di balik gerakan. ” Kekuatan biasanya ditunjukkan dengan baik pada jumlah bid / tawaran jika Anda membeli, atau offer / penawaran jika Anda menjual. Anda sebaiknya waspada terhadap saham yang lebih rentan terhadap breakout palsu daripada saham yang lain sehingga layak memeriksa harga historis gerakan jika Anda bisa.
3. Jangan Takut Melakukan Short Selling
Di luar semua publisitas sekitar short selling (menjual saham yang bukan miliknya lalu membeli lagi), telah menjadi rahasia umum bahwa kebanyakan ritel CFD memiliki kecenderungan alami untuk mengambil posisi long daripada posisi short. Namun, jika Anda ingin menyebut diri Anda seorang trader yang sesungguhnya maka Anda perlu untuk merangkul seluruh konsep termasuk short selling. Selalu ada kesempatan untuk melakukan short selling di pasar, bahkan jika keseluruhan tampilan charting nampak bullish (naik). Dan dengan tidak melakukan short selling, Anda membiarkan beberapa potensi perdagangan yang sangat baik berlalu begitu saja. Meskipun tren jangka panjang mungkin naik ke atas, pasar yang cenderung turun adalah lebih besar dan lebih cepat dari pergerakan naik. Ini artiinya lebih cepat untuk mendapatkan keuntungan dari pasar yang sedang mengalami trend menurun daripada naik. Tentu saja inilah alasan bagi Anda mengapa Anda harus tidak takut membuat keputusan untuk melakukan (short selling atau dalam istilah sederhananya adalah menjual).
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Pakar Investasi Apps di Android Anda.